Jual: Cara Mudah Membaca Kepribadian Orang


Penulis: Adhe Firmansyah
Penerbit: Star Books
Terbit: 2010
Stok: 1 
Harga: Rp. 25.000
Kondisi:Bekas Bersih

Isi buku: 
-Panduan lengkap untuk Anda yang ingin cerdas dan terampil dalam mengenal dan memahami kepribadian. 
- Dilengkapi kiat dan trik cara mengenal kepribadian dari bentuk muka, golongan darah, dan dari berbagai sudut pandang lainnya. 
- Sangat cocok untuk semua umur dan kalangan.
Stok hanya 1 Siapa cepat dia dapat!
Pesan sekarang: kirim email ke anangyb@yahoo.com

Jual: National Geographic Indonesia edisi MEMAHAMI SANG PEMBUNUH

National Geographic Indonesia


Penerbit: Gramedia Majalah
Terbit: Februari 2007
Stok: 1 
Harga: Rp. 25.000
Kondisi: wrapping/segel plastik
Isi: 
-Hutan di Batas Gelombang
-Kutukan Emas Hitam Nigeria
-Cacing Nirwana Hawaii
-Pusaka Sungai Slovenia
-Muarojambi
Stok hanya 1 Siapa cepat dia dapat!
Pesan sekarang: kirim email ke anangyb@yahoo.com

jual Buku

adasdas asdasd asd

Mindset Sukses: Inti Segala Kebaikan


Judul: Ancient Wisdom, Modern World
Penulis: His Holiness The Dalai Lama
Halaman: 232 + x
Penerbit: Elex Media Komputindo

Judul: Mindset Sukses: Jalur Cepat Menuju Kebebasan Finansial
Pengarang: Jennie S. Bev
Halaman: 86
Penerbit: Self publishing (e-book format)

Membaca dua buku ini secara paralel –buku elektronik Jennie S. Bev di layar monitor sedangkan buku Dalai Lama di atas pangkuan- membuat saya merinding. Tidak hanya sekali, bahkan berulang-ulang. Guyuran spirit dua orang dari dunia yang berbeda, dari dua pergulatan hidup berlainan atmosfer, tanpa dinyana menghasilkan kristalisasi spirit yang nyaris sama! Keduanya menempatkan reorientasi pikiran sebagai inti kebijakan.

Dengar saja hasil perenungan Dalai Lama soal reorientasi pikiran: seandainya kita mampu mengorientasikan kembali segenap pikiran dan emosi kita, dan mengatur kembali sikap kita maka tidak saja kita mampu belajar untuk lebih mudah mengatasi penderitaan itu tetapi juga kita mampu menghindarkan sejumlah besar penderitaan agar tidak muncul pada awalnya.

Bandingkan sekarang dengan hasil perenungan Jennie untuk soal yang sama: Sukses adalah suatu keyakinan (belief) yang memberi dasar semua perbuatan yang merupakan respon dan interpretasi dari kejadian sehari-hari, termasuk ketika mengalami kegagalan; ia tidak menangisi masa lalu, tidak mempermasalahkan hal-hal yang tidak ia miliki, tidak mempermasalahkan mengapa orang lain tidak melakukan sesuatu untuknya, dan ia tidak mempermasalahkan milik orang lain.

Kedua penulis buku secara eksplisit meyakinkan kita tentang kekuatan membangun mindset untuk menyingkirkan segala masalah dan kegagalan, termasuk masa lalu yang dulu sering kita tangisi.

(Catatan: tidak hanya sekali Jennie mengulang kalimat bernada penyesalan akan masa lalu dalam tulisannya. Hmm, ada apa, Cik ? )

Dalai lama mengungsi pada usia 24 tahun, pun halnya Jennie meninggalkan tanah airnya pada usia yang relatif tidak beda jauh. Apakah keterasingan keduanya di di negeri orang pada usia muda memicu lahirnya perenungan yang sama? Entahlah. Tapi setidaknya, dua orang ini punya gaya yang sama saat difoto: melipat kedua tangan di depan badan!

Jennie dan Dalai Lama memang dua ranting yang berbeda, tapi saya meyakini: mereka ranting yang berasal dari satu pokok yang sama. Atau setidaknya dari penggarap kebun yang sama.

***

Ebook Mindset Sukses Jalur Cepat Menuju Kebebasan finansial tampaknya disiapkan sebagai buku versi how-to dari buku motivasi Jennie sebelumnya yakni Rahasia Sukses terbesar. Ebook yang didistribusikan secara cuma-cuma lewat blog http://www.jennieforindonesia.com ini telah diunduh ribuan kali.


Pemaparan Jennie khas Oprah’s show. Misalnya pada halaman 58. Mengingatkan saya saat Oprah mengupas The Latte Factor, salah satu jalan untuk menjadi miliuner. Tentu saja hal ini sah-sah saja terjadi.

Buku elektronik ini memang belum cukup praktis untuk membuat orang lekas kaya, jadi janganlah anda bandingkan dengan buku Financial Revolution tulisan Tung Desem Waringin. Proporsi materi tulisan bersifat motivasi masih lebih dominan dibandingkan langkah demi langkah mencapai kebebasan finansial.

Buku elektronik ini juga akan sulit dipahami bila cara membaca anda masih seperti membaca teenlit, langsung santap habis dari bab awal hingga bab akhir. Sangat disarankan untuk memahami secara penuh bab Sukses sebagai Mindset sebelum anda membuka bab berikutnya.

***

Yang membuat buku ini berbeda dari buku-buku bertema “cara menjadi kaya” lainnya adalah penekanan perubahan diri dari dalam sebagai kunci dari semua perubahan kepemilikan materi yang akan anda rasakan.

Jadi, jangan berharap anda akan sukses dalam semalam seusai membaca buku ini. Namun dengan mengubah mindset, maka segala faktor eksternal yang menjadi atribut orang terkenal akan ditambahkan ke dalam diri anda, sederas arus sungai, secepat bola salju membesar saat menuruni lereng terjal.

Selamat mengubah mindset anda. Segeralah mengubah orientasi pikiran anda. Ada kabin menunggu anda di puncak gunung kesuksesan. Di situ anda akan menerangi dunia dengan cahaya kecil yang akan terus diperbesar dari tempat anda berpijak!

Succes with E-book


Judul: Succes With E-book)
Pengarang: Bob Julis Onggo
Penerbit: Progressio
Halaman: 88+xii

Banyak sekali orang yang kreatif menulis, namun merasa takut jika penerbit menolak tulisannya. Padahal bisa jadi tulisannya luar biasa bagus. Sejumlah orang justeru sering cepat menyerah dan putus asa saat satu atau dua tulisan pertamanya ditolak penerbit, sehingga kreativitas mereka untuk menulis pun menjadi terhambat oleh sikap mereka sendiri.

Jika anda termasuk salah seorang di anatara mereka, kini Anda bisa membebaskan diri dari ketakutan tersebut. Pasalnya Anda bisa menjadi pemrbit untuk buku yang anda tulis sendiri. Beragam keuntungan pun bisa anda dapatkan dengan cara ini, dari mulai penghasilan yang menggiurkan hingga prestise luar biasa karena BRAND anda tersebar dan terangkat tanpa batas.

Buku "Succes with e-book" tulisan Bob Julius Onggo disusun untuk menjelaskan bagaimana menerbitkan tulisan sendiri dalam versi Electronic/digital (biasa dikenal dengan istilah E-BOOK). Bob juga mengajak anda menjadi jutawan baru dengan kendali bisnis di tangan anda sendiri. Ebook -kata Bob juga- adalah jalan termudah dan bahkan tanpa budjet untuk memperoleh kekayaan sekaligus ketenaran layaknya selebritis. Ehem!

Sayangnya buku ini terlalu tipis untuk ukuran buku bertema "how to". Ulasan masing-masing tahap tidak cukup membuat pembaca merasa kenyang. Alih-alih disebut buku"how to", justeru saya lebih suka menyebut buku saku ini sebagai buku "motivasi".

|Lingkungan| Susahnya Memotret Wajah Tersembunyi


Judul : Potret Keadaan Hutan Indonesia
Penyusun : Forest Watch Indonesia dan Global Forest Watch
Penerbit : Forest Watch Indonesia dan Global Forest Watch
Tebal : x + 117

Judul : Atlas Hutan Indonesia
Penyusun : Forest Watch Indonesia
Penerbit : Forest Watch Indonesia
Isi : 8 tema peta disajikan per propinsi



…Proses legal ini sama sekali tidak menghentikan kegiatan proyek, dan pers lokal terus melaporkan adanya penebangan dan pembukaan hutan secara ekstensif, pembangunan jalan, dan penanaman kelapa sawit terus berlangsung di dalam kawasan taman nasional. Pada saat pengadilan akhirnya mengambil keputusan atas kasus ini nantinya, mungkin sudah terlambat untuk memperbaiki dampak kerusakan yang ditimbulkan oleh kasus ini.

Sepenggal kalimat di atas adalah ratap penutup dalam boks tulisan di halaman 22 bertajuk “Pembangunan Perkebunan Kelapa Sawit di Taman Nasional Gunung Leuser”. Sebelumnya dikisahkan, bahwa pada pada bulan September 1999, LSM-LSM telah memenangkan gugatan terhadap pembangunan proyek kelapa sawit di dalam taman nasional Gunung Leuser di Pengadilan Negeri Medan. Hakim memutuskan agar para tersangka membayar denda Rp 300 juta sebagai ganti rugi atas kerusakan di dalam taman nasional yang disebabkan oleh proyek kelapa sawit itu, dan mengharuskan mereka untuk memulihkan kondisi hutan ke dalam keadaan semula. Namun apa daya, ketok palu hakin tidaklah berarti apa-apa.
Ibarat menunggu pemenuhan terhadap ramalan Joyoboyo, maka kalimat penutup dalam laporan hasil investigasi yang dibuat oleh Yayasan Leuser Lestari telah teramini dengan adanya tragedi tanah longsor di Bohorok beberapa waktu lalu.

Data Kehutanan: Mau Percaya Siapa?

Sudah bukan rahasia lagi jika data kehutanan Indonesia sangat sulit diakses. Untuk itulah seringkali teknik investigasi terpaksa digunakan. Para peneliti harus menghadapi pemerintah yang merahasiakan informasi, birokrasi yang menghambat dan intimidasi dari pihak industri. Saat ini pemerintah memang sudah mulai terbuka, ada kerja sama dari pihak para pejabat, tetapi akses terhadap informasi masih tetap terhambat oleh saling tumpang-tindihnya tanggung jawab berbagai lembaga, perubahan personel yang berlangsung sangat cepat dan lemahnya kapasitas. Celakanya, sering kali bahkan informasinya memang tidak ada. Industri kehutanan sekarang sudah tidak lagi sekuat dulu, tetapi setiap orang yang ingin memantau kegiatan perusahaan yang berlangsung ilegal masih harus menghadapi risiko yang cukup berat. Banyak tantangan dan frustasi harus dihadapi dalam usaha untuk mendapatkan statistik.
Bukti-bukti terjadinya kerusakan sudah sedemikian banyak, namun gambaran tentang kerusakannya masih tetap kabur karena data yang ada saling bertentangan, informasi tidak tepat, dan klaim serta bantahan yang saling bertentangan. Oleh karena itu ada kebutuhan yang sangat mendesak untuk melakukan penilaian yang obyektif terhadap situasi hutan Indonesia, yang akan menghasilkan basis informasi yang benar bagi setiap individu dan organisasi yang berupaya untuk melakukan perubahan yang positif.

****

Secara santun, penyusun memposisikan buku ini sebagai informasi dan data alternatif. Terselip kata ‘alternatif’ yang semestinya kita pandang sebagai kerendahan hati dari penyusun untuk tidak memaksakan pembaca agar mempercayai data ini sebagai satu-satunya sumber. Meskipun demikian, buku ini menyajikan ringkasan yang komprehensif tentang skala dan laju perubahan yang mempengaruhi hutan-hutan Indonesia, dan berusaha untuk mengindentifikasi kekuatan-kekuatan dan para pelaku yang menyebabkan terjadinya deforestasi. Forest Watch Indonesia dan Global Forest Watch telah mengumpulkan semua data resmi dan laporan terbaik yang tersedia dari kalangan pemerhati lingkungan di lapangan untuk menjawab berbagai pertanyaan berikut: Berapa banyak tutupan hutan yang masih tersisa di Indonesia dan berapa luas hutan yang telah hilang selama 50 tahun terakhir ini? Bagaimana kondisi hutan yang masih tersisa sekarang ini? Apa saja kekuatan-kekuatan utama yang menjadi penyebab deforestasi dan siapa para pelaku utamanya? Bagaimana prospek reformasi kebijakan kehutanan sehubungan dengan kondisi politik dan ekonomi pada saat ini?
Selain menyajikan potret hutan Indonesia dalam format laporan deskriptif maupun tabel, penyusun juga meluncurkan CD berlabel “Atlas Hutan Indonesia”. Atlas ini dilengkapi dengan data luasan, sehingga bisa diperoleh gambaran seberapa luaskah hutan yang ada sekarang, berapa banyak luas hutan yang terdegradasi/deforestasi serta luas areal yang dialokasikan untuk kepentingan pengelolaan hutan melalui Hak Pengusahaan Hutan, Hutan Tanaman Industri dan Perkebunan.
Ada delapan tema peta yang disajikan dalam atlas ini, yakni (1) luas dan distribusi hutan berakses rendah dan berakses tinggi, (2) fragmentasi hutan berakses rendah dan berakses rendah potensial, (3) perubahan tutupan hutan alan (deforestasi), (4) kehilangan hutan dataran rendah, hutan sub pegunungan dan hutan pegunungan, (5)sebaran HPH, (6) sebaran HTI, (7) sebaran perkebunan, dan (8) sebaran kawasan konservasi. Peta menggunakan unit pemetaan per propinsi dan disajikan format web sehingga sangat mudah digunakan, semudah anda menggunakan buku atlas yang biasa bigunakan anak-anak sekolah dasar.

***

Sayangnya buku ini kurang memberi porsi yang cukup bagi pembahasan mengenai kondisi hutan di Pulau Jawa. Seolah-olah urusan hutan adalah urusan nun jauh di luar Pulau Jawa sana. Padahal bisa jadi laju kerusakan hutan di Jawa jauh lebih fantastis dan banyak yang tidak terekspos. Kita seakan-akan paham setiap lekuk liku persoalan Taman Nasional Gunung Leuser, tapi sudahkah kita juga memberi perhatian yang cukup terhadap kondisi kawasan lindung, maupun taman nasional di seantero Pulau Jawa? Sudahkah kita bersikap kritis terhadap kinerja unit manajemen PT. Perhutani selaku pengelola hutan di Jawa, sekritis kita membicarakan pengelola hutan di luar Jawa sana? Kealpaan yang bisa jadi akan menyentak kita saat bencana menyapa tanpa permisi. Bencana longsor di kawasan wisata Pacet, Jawa Timur dan juga di lokasi Jawa lainnya adalah potret betapa kita menjadi gagap saat bencana terjadi di hutan pulau Jawa dan bukannya di “tempat yang biasa” kita bicarakan..
Namun terlepas dari kekurangan tersebut, buku dan CD tentang hutan Indonesia ini bisa menjadi pelepas rasa haus terhadap informasi mengenai kondisi kehutanan Indonesia terkini. Setidaknya, masyarakat dapat memiliki dokumentasi atas perjalanan sejarah perkembangan hutan Indonesia. Jangan kaget dan jangan heran apabila potret hutan Indonesia nantinya hanya teronggok di laci berdebu karena tidak ada lagi sisa kayu yang dapat dibuat bingkai untuknya.

Anang, yb

|Lingkungan| Aqua dalam kloset


Judul: 101 Ideas To Save Our World Starting at Home (101 Gagasan Menyelamatkan Dunia Diawali di Rumah)
Pengarang: Mia N. Scmallenbach
Penerbit: Elex Media Komputindo
Halaman: 101+xii

Soal membuang air, bangsa kita paling jago. Menurut Mia –si penulis buku ini- di Eropa, Australia, dan Amerika tangki toilet menampung rata-rata 9 liter air. Di Indonesia ? hemm.. raat-rata 15 liter air (sekali siram!)
Bayangkan, berapa banyak air terbuang percuma bila “sekali tekan” (atau ada juga yang diungkit) 15 liter mengalir percuma. Bila anda peduli dengan persoalan kecil ini, ikuti tips dari Mia: Ambil dua botol air mineral berisi air dan tertutup, lalu masukkan ke dalam tangki kloset. Bila satu botol berukuran 600 ml, maka anda akan memperkecil volume tangki kloset sebesar 1,2 liter. Sebesar itulah penghematan yang anda lakukan demi lingkungan yang lebih baik!
Buku dengan sampul merah menyolok ini mengajak anda berpikir kreatifmisalnya bagaimana kita memanfaatkan kertas bekas atau sabun bekas, bagaimana kita bersahabat dengan tikus, kecoa, dan lalat yang menyatroni dapur kita. Selain itu buku ini juga mengajarkan bagaimana kita bisa hemat air, hemat energi, dan tepat guna dalam menggunakan teknologi, seperti merebus telur atau menghidupkan komputer dengan benar.
Setiap ide sarat dengan gagasan agar dunia tetap lestari, mulai dari membuat kompos alam, membuat AC dari kipas angin plus handuk basah, sampai dengan WC mampet! Ada 101 gagasan yang dipaparkan di buku ini.
Siapakah Mia N. Scmallenbach? Jangan salah, dia adalah remaja 15 tahun, bahkan saat mengawali menulis buku ini usianya masih beranjak 14 tahun!
Begitulah Mia, remaja kreatif yang bisa menjadi teladan dari tindakan dan idenya yang cemerlang. Gagasan-gagasan dalam buku ini diharapkan mudah diterapkan dan dapat menggugah siapapun, semua makhluk hidup, tanpa pandang usia, yang penting mau mengubah diri.
Dengan buku ini Mia mengajak kita untuk
MENYEMBUHKAN DUNIA MENJADI TEMPAT YANG LEBIH BAIK!

|Geografi| SIG Arcview -- Tutorial Arcview dan Tools & Plug-Ins

Photobucket - Video and Image Hosting
Judul: Sistem Informasi Geografis:Tutorial Arcview
Pengarang: Eddy Prahasta
Penerbit: Informatika Bandung
Halaman: 456+xvi

Judul: Sistem Informasi Geografis:Tools dan Plug-Ins
Pengarang: Eddy Prahasta
Penerbit: Informatika Bandung
Halaman: 592+xvi


Dua buku yang dijual terpisah ini, dapat anda jadikan rujukan untuk dapat menguasai Arcview secara instan. Lebih-lebih bila anda tidak ingin berlelah-lelah membaca buku manual Arcview versi bahasa Inggris. Saya sarankan Anda untuk membeli kedua buku ini sekaligus, meski untuk itu anda musti merogoh kocek lebih dari seratus ribu rupiah.
Bila anda menyukai bahasa pemrograman Avenue tersedia pula buku ketiga berjudul "Sistem Informasi Geografi:Arview Lanjut (Pemrograman Bahasa Script Avenue)."
Buku pertama yang diberi subjudul "Tutorial Arcview" mengupas habis struktur perangkat lunak Arcview. Secara keseluruhan, penulisan buku tutorial ini dibagi ke dalam 24 bab yang saling terkait.
Untuk pemula, disarankan untuk membaca mulai dari bab 1 hingga tuntas. Sedangkan untuk pengguna yang tergolong sebagai kelompok intermediate atau advance silakan untuk langsung melompat pada bab 4 hingga selesai. Hemm, sudah merasa advance kah anda ?
Pada buku kedua bertajuk "Tools dan Plug-Ins", anda akan dimanja dengan panduan belasan ekstension terpopuler dari Arcview, baik yang bersifat core (bawaan) maupun optional. Beberapa extension yang dibahas diantaranya: Projection utility, crystal reports, cad reader, on-screen digitizing, geoprocessing, graticules & measured grids, image data readers, chart viewers & converters, legend tool, 3D analyst, Spatial analyst, image analyst, tracking analyst, model builder dan lain sebagainya.
Ingin mencoba membuat extension Arcview sendiri ? Jangan khawatir. Eddy Prahasta -sang penulis buku ini- menyiapkan tuntunannya di buku ini.
Catatan kecil untuk penerbit, akan lebih baik bila pemilihan font pada buku "Tools dan Plug-Ins" disamakan dengan font pada buku "Tutorial Arcview". Font yang digunakan sekarang tampak kaku dan terlalu kurus. Terasa melelahkan untuk buku setebal 600 halaman.
Sedangkan untuk pengarang, bisakah catatan kaki yang nyaris menghiasi setiap halaman dikurangi atau sukur-sukur langsung "dibenamkan" di badan tulisan? Memang tidak mudah, tapi itulah tantangan dan seni menulis buku.
Oke, Anda tertarik untuk membeli? Silakan berburu di Toko Buku langganan Anda. Di beberapa outlet Gramedia (hingga Oktober 2006) masih terpajang satu-dua eksemplar.